Senin, 29 September 2014

TUGAS DUA UJI KOMPETENSI DASAR I DINAMIKA KEBUDAYAAN INDONESIA



KEBUDAYAAN KLASIK

A.    PENDAHULUAN

Kebudayaan klasik di Indonesia terjadi pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia. Dilihat dari aspek kebudayaan klasik, Indonesia bisa dibilang mengalami masa kejayaannya pada masa kerajaan majapahit. Seperti yang sudah kita pelajari tentang kerajaan majaapahit pada jaman dahulu,kerajaan majapahit adalah kerajaan terbesar di Indonesia yang berpusat di jawa timur pada masanya.
Pada masa kejayaannya, Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, danVietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok
         Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya.

B. PEMBAHASAN

1.     KEBUDAYAAN KLASIK DALAM ASPEK SEJARAH
Dalam aspek sejarah akan dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga sejarah mengandung pelajaran tentang nilai dan moral. maka dapat dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat yang terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan memberi kita gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat dalam sejarah.
  
2.     KEBUDAYAAN KLASIK DALAM ASPEK ARSITEKTUR
Majapahit memiliki pengaruh yang nyata dan berkelanjutan dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo) berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitab Negara kreta agama telah menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta pura dan kompleks perumahan masyarakat masa kini.

3.     KEBUDAYAAN KLASIK DALAM ASPEK TEKNOLOGI
Sebelum unsur-unsur Hindu-Buddha masuk, masyarakat Indonesia telah mengenal teknologi membuat bangunan dari batu pada masa Megalitikum. Mereka telah pandai membangun menhir, sarkofagus, peti (kuburan) kubur, patung sederhana, dan benda benda dari batu lainnya.

4.     KEBUDAYAAN KLASIK DALAM ASPEK DINAMIKA MASYARAKAT
      Kerajaan Kutai
      Di Kerajaan Kutai terdapat golongan masyarakat yang menguasai bahasa Sansekerta dan dapat menulis huruf Pallawa. Kudungga tidak dianggap sebagai pendiri dinasti karena konsep keluarga raja pada zaman itu terbatas pada konsep raja terdahulu yang menyerap kebudayaan India. Mata pencaharian masyarakatnya beternak sapi.

Kerajaan Tarumanegara
   Diduga berkebudayaan Hindu dan berbudaya asli. Pusat pemerintahan berdasarkan keterangan prasasti Tugu yang diperkirakan terletak di daerah Bogor dan Bekasi. Masyarakatnya memiliki mata pencaharian pertanian, peternakan, pelayaran, dan perdagangan. Pada kerajaan ini sudah mencapai tingkat kebudayaan yang tinggi dalam tradisi tulisan.                                          

KESIMPULAN

             Dalam peristiwa yang terjadi pada kebudayaan masa lampau akan memberi kita gambaran tentang kehidupan manusia sekarang, sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat dalam sejarah. Sebelum arsitektur berbagai bangunan dan kompleks perumahan masyarakat dibangun, mereka telah pandai membangun menhir, sarkofagus, peti (kuburan) kubur, patung sederhana, dan benda benda dari batu lainnya terlebih dahulu, pada konsep raja terdahulu yang menyerap kebudayaan India. Mata pencaharian masyarakatnya beternak sapi.


DAFTAR PUSTAKA


Bardika,I Wayan.2006.Sejarah untuk SMA jilid 1.Jakarta: PT.Glora Aksara Pratama.
Ranjabar Jacobus.2013.Sistem Sosial Budaya Indonesia.Bandung: Alvabeta,cv
Teja, Ignas Kingkin dkk. 2003. Sejarah SMA/MA Kelas XI IPS. Jakarta: Grasindo.